Penggunaan tehnik dalam pemanjatan secara tidak langsung membantu kondisi psikologis kita tetap terkontrol selama melakukan pemanjatan. Tehnik-tehnik yang sudah kita pelajari akan tinggal dalam ingatan dan seiring berjalannya waktu, tehnik-tehnik tersebut terus fokus bekerja mempengaruhi dan merubah gaya pemanjatan kita menjadi lebih baik. Khususnya untuk pemanjat pemula ada baiknya mengetahui dan mempelajari tehnik dasar pemanjatan terlebih dahulu. Tehnik dasar tesebut bisa dipelajari dengan teman latihan yang lebih mengerti atau dengan mencari informasi melalui referensi buku-buku.
Yang terpenting ketika mempelajari suatu hal yang baru atau sumber yang didapat ternyata berbeda dari pengalaman pola latihan sebelumnya, kita harus tetap berpikiran terbuka. Kita harus benar-benar mengosongkan pikiran dalam ‘tanda kutip’ yaitu agar memudahkan kita untuk menyerap pengalaman pola latihan yang baru. Tidak ada sistim atau pola latihan yang jelek asal diikuti dengan sepenuh hati dan tetap berpikiran jernih untuk maju. Pada dasarnya yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya seorang pemanjat adalah komitmen dan disiplin dalam berlatih dan selalu semangat belajar menimba pengalaman. Disini saya akan berbagi pola latihan tehnik dasar klasik dan sederhana yang pernah saya lakukan dulu dan hasilnya cukup memuaskan. Semoga bermanfaat.
Persiapan latihan
Persiapan latihan disini secara umum adalah persiapan kondisi fisik/stamina. Kondisi fisik yang baik otomatis membantu mental lebih percaya diri dalam memulai latihan dan menanamkan komitmen untuk disiplin menjalankan latihan sampai program selesai.
Waktu dan program latihan
Waktu latihan bisa dipilih sebelum latihan manjat, sesudah latihan manjat atau sebelum dan sesudah latihan manjat. Untuk pemanjat pemula yang kebetulan tidak punya banyak waktu, cukup latihan 3 kali dalam seminggu. Yang terpenting adalah intensitas dan kualitas latihannya. Contoh program yang diterapkan dibawah ni adalah dengan frekuensi latihan 3 kali seminggu.
Contoh program latihan
a. Minggu I – latihan tukar tangan 3 set
Durasi 1 set 5 menit dan lama istirahat antara set 2 menit. Frekuensi latihan 3 kali seminggu. Fokus latihan pada pegangan crimping atau horisontal grip terlebih dahulu. Tujuan latihan ini terutama untuk menghaluskan cara tukar tangan, memperkuat dua ruas ujung jari kita dan melatih ketenangan.
b. Minggu II – Latihan tukar kaki 3 set
Durasi 1 set 5 menit dan lama istirahat antara set 2 menit. Frekuensi latihan 3 kali seminggu. Fokus latihan pada pijakan tipis atau slab. Tujuan latihan ini adalah memperhalus cara menukar kaki, menyempurnakan keseimbangan posisi badan dan yakin berpijak pada point tipis atau slab.
c. Minggu III – latihan dua point diagonal 3 set
Durasi 1 set 5 menit dengan lama istirahat antara set 2 menit. Tiga point kita pasang didinding. Dua point atas dipasang horisontal dan satu point dibawahnya dipasang ditengah dengan titik kemiringan 45 derajat dari pijakan kaki. Jika divisualisasikan hubungan 3 point tersebut seperti segitiga sama kaki terbalik. Tujuan latihan ini untuk memaksimalkan tenaga dorongan kaki dan memaksimalkan jangkauan tangan. Prinsip utama yang harus dirasakan ialah lelah adalah pada keseluruhan otot kaki, bukan otot lengan.
Jarak tinggi point dari pegangan tangan sampai pijakan kaki untuk awal latihan antara 60 cm sampai 75 cm. Dan satu point lagi dipasang untuk jangan tangan yang bebas dengan ketinggian semaksimal batas jangkauan tangan. Cara kerja latihannya, jika pijakan kaki kiri dan pegangan tangan kanan maka tangan kiri yang bebas digunakan untuk menjangkau point. Kaki kiri harus di push semaksimal mungkin sampai berdiri tegak lurus, dengan demikian tangan kiri bisa maksimal menjangkau point diatasnya.
d. Minggu IV – latihan dua point vertikal 3 set
Durasi latihan 1 set 5 menit dengan lama istirahat antara set 2 menit. Dua point dipasang vertikal didinding dengan jarak ketinggian antara 60 cm sampai 75 cm untuk awal latihan. Satu point lagi dipasang diatas sebagai point jangkauan tangan yang bebas. Tujuan latihan ini sama dengan latihan dua point diagonal hanya saja kerja otot bahu cukup terasa kontribusinya ketika kita mulai push berdiri tegak untuk menjangkau point diatas semaksimal mungkin. Latihan ini secara tidak langsung melatih kekuatan otot blocking.
Dan variasi gerakan dua point vertikal ini bisa dibagi menjadi 4 set. Set pertama kanan-kanan, yaitu pegangan tangan kanan dan pijakan tangan kanan dimana pada saat berdiri kaki kiri yang bebas bisa dijadikan priksi penyeimbang dengan menempelkan bagian ujung sepatu pada dinding untuk menjaga keseimbangan. Sedangkan tangan kiri yang bebas digunakan untuk menjangkau point semaksimal mungkin. Set kedua kiri-kiri, prinsip kerjanya sama dengan kanan-kanan.
Set ketiga kanan-kiri, yaitu pegangan tangan kanan dan pijakan tangan kiri. Ketika kaki dipush berdiri maksimal kaki kanan yang bebas disilangkan dengan kaki kiri dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan tubuh. Tehnik menyilangkan kaki untuk menjaga keseimbangan ini sering disebut sebagai tehnik flagging. Dan set yang keempat adalah kiri-kanan, prinsip kerjanya sama dengan kanan-kiri. Jika program yang dijalankan selama satu bulan ada peningkatannya memuaskan kita bisa memperpendek jarak titik pegangan dengan pijakan kaki untuk menambah grade kesulitan. Dan untuk melatih tehnik pegangan model point bisa diganti dengan variasi pegangan lain. Tehnik ini juga baik dikombinasikan dalam simulasi jalur pada latihan manjat utama.
*Training start by 99% worksmart, 1% lucky.
sumber :campred